Peran software aplikasi CRM
Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di
pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu
mengimplemtasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka.
Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal.
Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang
ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan
betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka
menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan produk atau
layanan perusahaan dan berbagai data lain jika dilakukan secara manual.
Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan
dari data yang dikumpulkan sehingga dapat menjadi informasi yang berguna bagi
manajemen untuk proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi
Decision Support System(DSS) dimana pihak manajemen tidak lagi direpotkan lagi
pada urusan teknis dalam membuat laporan dan menyusun informasi yang
dibutuhkan.
Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan
tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi aplikasi CRM. Aplikasi CRM
hanyalah sekedar teknologi yang menjadi alat ( tool ) bagi perusahaan. Untuk
menamin implementasi CRM yang sukses, banyak faktor yang harus dibenahi
terlebih dahulu oleh perusahaan.
Ada empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :
- Technology ( teknologi )
Teknologi yang mendukung CRM
- People ( Manusia )
Kemampuan manusia serta sifatnya dalam mengelola
CRM
- Process ( Proses )
Proses perusahaan yang digunakan untuk mengakses
dan berinteraksi dengan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan serta memenuhi
kepuasan pelanggan
- Kowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan )
Memberikan masukan pada perusahaan dalam
memberikan nilai pada data pelanggan sehingga mereka membutuhkan pengetahuan
dan wawasan untuk meningkatkan hubungannya dengan pelanggan
Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir
orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus jelas terlebih
dahulu dan dipahami secara benar oleh semua karyawan dalam perusahaan.
Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan.
Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan dan proses belajar yang membuat
karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM.
Aspek kedua adalah proses dan prosedur. Perusahaan
harus mendefinisikan secara lebih jelas target market yang akan dibidik dan
prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting
karena karyawan berhubungan langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas
tentang bagaimana melayani pelanggan.
Aspek ketiga adalah sistem dan teknologi.
Perusahaa perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang akan
digunakan, bagaimana proses implementasinya, training dan juga penerapannya
yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang.
Penerapan Strategi CRM
Tujuan dari strategi CRM adalah untuk membentuk interaksi antara perusahaan
dan pelanggannya dengan cara memaksimalkan nilai hidup pelanggan untuk
perusahaan. Hal inii juga mencerminkan filosofi bahwa tidak semua pelanggan
diciptakan sama.
Strategi CRM
membutuhkan empat komponen :
- Customer-management orientation
Customer-management orientation mencakup
sekumpulan nilai-nilai perusahaan serta strategi dan aksinya dalam
mengimplementasikan customer management principles
- Integration and alignment of organizational processes
Integration and alignment of organizational
processes dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan pada pelanggan
yang sudah ditargetkan sesuai dengan prosesnya. Komponen ini dapat digunakan
untuk menjelaskan dan merancang proses
organisasinya
- Information capture and alignment of technology
Information capture and alignment of technology
dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk
informasi
- CRM strategy implementation
Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas
dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM
Tahapan
pokok CRM terdiri dari :
1.
Analisis
portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pelanggan-pelanggan mana
yang menguntungkan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih dan
pelanggan mana yang kurang/tidak menguntungkan. Untuk analisis portofolio ini
diperlukan data atau informasi tentang pelanggan.
2.
Customer
intimacy, untuk memelihara kedekatan dengan pelanggan perusahaan harus
mempunyai data warehousing yang baik sehingga melalui analisis data peruahaan
dapat lebih mengenal pelanggan dengan lebih baik pula.
3. Dukungan
dari jejaring (seperti: suppliers, owners, partners, employees)
sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi
pelanggan.
4. Dengan
mengenal pelanggan secara lebih baik dan mengetahui kemampuan dirinya (termasuk
dukungan jejaring), perusahaan dapat mengembangkan dan memberikan customer
value yang lebih melalui pengembangan beberapa benefits bagi
pelanggan.
5. Dengan
memanajemeni daur hidup pelanggan secara lebih baik diharapkan customer
life dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang, sehingga
perusahaan boleh berharap akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Lima
tahapan pokok CRM di atas dapat berjalan dengan optimal bila mendapatkan
dukungan yang memadai dari lingkungannya seperti: kepemimpinan (pemimpin yang
mempunyai komitmen terhadap CRM), kultur (berorientasi pada pelanggan),
teknologi informasi dan data, manusia (manajemen dan karyawan memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang baik), serta sistem proses.
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia
Tbk.
Unilever
adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan omset $45 juta
per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan jumlah karyawan
255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman
dari teh dan produk-produk kosmetik.
Dalam
upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi
pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute Solusi
RealDialog, yaitu
alat dalam panggilan pusat. RealDialog
menggunakan mesin linguistik menganalisis
pelanggan di masing masing kata dan kemudian
menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan
mudah membaca tanggapan.
RealDialog memungkinkan mereka untuk mengontrol
pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem adalah simplifies
agen pekerjaan, yang memungkinkan mereka untuk memberikan jawaban lebih cepat
dan fokus dalam membangun hubungan. RealDialog Unilever juga membantu pelanggan
lainnya, termasuk mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar mereka, sehingga
eksekutif dan manajer dapat mengukur
kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika kemampuan RealDialog Unilever digunakan pada situs web pada tahap selanjutnya dari kerjasama, manajer
akan mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time.
Unilever sebelumnya menggunakan database milik semua produk-produknya di pusat panggilan.
Perusahaan menghubungi pusat di Amerika Serikat dan Kanada menangani lebih dari
90 merek, mencakup 14 kategori
barang konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk membuat tanggapan. Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan
dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan
meningkatkan nilai dari
pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan karena mereka akan senang dengan layanan yang mereka
rasakan dan mendapatkan informasi produk yang sedang mereka cari.
Hambatan
Dalam mengoperasikan
perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi
perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan perusahaan lain yang
bergerak dalam bidang yang sama. Dan untuk menghadapi
hambatan tersebut, upaya yang dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu
akan mengadakan program MT (Management
Training) dalam mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan
sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang
ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang
pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah untuk
mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor
perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak
dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam bidang
non-inventory dan biaya tidak langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi
bahwa dengan menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu meningkatkan
kualitas manajemen pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba
Solutions memberikan lingkungan commerce
yang friendly dan dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi
pasar yang berubah-ubah.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November
2000, perusahaan Unilever mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah
Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus
cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk
lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT AL. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan
Unilever mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan
perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual
beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut
Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever
kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk.
(Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan (akuisisi) industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever.
Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi
pada bulan Januari 2008.
Kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk. menggunakan konsep EVA (Economic
Value Added) menunjukkan bahwa sebelum melakukan akuisisi dengan perusahaan
lain, nilai EVA nya turun, tetapi setelah melakukan akuisisi kinerja dari PT.
Unilever Indonesia, Tbk nilai EVAnya mengalami kenaikan dan 3 Lauren
Bell’s Blog, 24 Sep 2008. www.unilever.com. Menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sudah bagus, sehingga
perusahaan memiliki nilai tambah yang positif yang artinya telah terjadi
penambahan nilai ekonomis pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Sedangkan jika
menggunakan konsep rasio keuangan mengalami fluktuasi kinerja
- 3. Customer relationship management Adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga keduanya akan menerima nilai maksimum dari hubungan tersebut CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual
- 4. sasaran Sasaran utama dari customer relationship management (CRM) adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. Peningkatan profit perusahaan Peningkatan pertumbuhan jangka panjang perusahaan
- 5. Keuntungan CRM ...Mempertahankan pelanggan yang sudah ada... ...Menarik pelanggan baru... ...Tingkat kepuasan pelanggan tinggi... ...Meningkatkan loyalitas pelanggan... ...dll... Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada ...konsumen...
- 6. faktor yang menentukan kepuasan pelanggan dlm CRM Perusahaan Melakukan survey kepada pelanggan secara periodik Perusahaan Memastikan mutu pelayanan pelanggan Mengkombinasikan strategi pelayanan dengan konsekuensi yang harus dihadapi. Artinya setiap strategi yang diambil akan berdampak konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan pengertian dari kepuasan dan ketidakpuasaan pelanggan adalah perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan Jadi pengertian kepuasan pelanggan dapat berarti kinerja barang atau jasa yang diterima oleh konsumen setidak-tidaknya sama dengan yang diharapkan Yang menentukan :
- 7. Hubungan CRM dan Loyalitas Pelanggan “terbukti positif”
- 8. PT Unilever Indonesia Tbk Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi kebutuhan sehari-hari Perusahaan ini didirikan 16 Desember 1933 Perusahaan ini mempekerjakan -/+ 206.000 pekerja.
- 9. Dalam upaya meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah menggunakan Astute Solusi RealDialog. “Alat dalam panggilan pusat” YAITU : Menggunakan mesin untuk menganalisis pelanggan di masing-masing kota, utk kemudian menyediakan pusat kontak agen, shgga mudah membaca tanggapan
- 10. Dalam mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk adalah persaingan dengan perusahaan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama Kendala Perusahaan Unilever Indonesia dalam Menerapkan CRM
- 11. Solusi hambatan mengadakan program MT (ManagementTraining) dalam mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bisa belajar banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak
- 12. CRM merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk memperoleh profit melalui manajemen hubungan dengan pelanggan Manajemen hubungan pelanggan tsb meliputi; 1. Memperoleh Pelanggan baru 2. Meningkatkan Pelayanan 3. Mempertahankan Pelanggan Lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar